Pawisikbali.com – Gianyar, Penyanyi Rap Dunia, Usher kembali mengunjungi Bali pada Januari 2025. Ia terlihat mengunjungi beberapa obyek wisata di Pulau Dewata ini. Salah satunya adalah melukat di Pura Mengening. Seperti apa Pura Mengening?
Pura Mengening merupakan salah satu pura tertua yang terletak di wilayah Gianyar, Bali. Diperkirakan, pura ini telah berdiri sejak tahun 1022 Masehi. Di dalam kompleks pura terdapat kolam pemandian yang sering digunakan umat Hindu untuk menjalankan ritual melukat.
Ritual melukat ini dilakukan oleh pria maupun wanita dengan tata cara yang dianggap sakral. Para pria diwajibkan mengenakan kamen, sedangkan wanita harus menggunakan kemben selama prosesi berlangsung.
Pura Mengening berlokasi di Jalan Tirta No.25M, Sareseda, Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali 80552. Tempat ini dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WITA. Selain menjadi tempat peribadatan, pura ini juga berfungsi sebagai destinasi wisata religi dan tempat pemandian atau petirtaan.
Berdasarkan informasi dari situs gianyartourismticket.com, biaya masuk ke Pura Mengening ditetapkan sebesar Rp15.000 untuk anak-anak dan Rp30.000 bagi orang dewasa.
Pura ini memiliki sejarah panjang yang berawal dari masa pemerintahan Raja Marakata pada tahun 1022 Masehi. Namun, keberadaannya baru ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh seorang arkeolog asal Belanda, Willem Frederik Stutterheim.
Kemudian, pada tahun 1980, seorang ahli bernama A.J. Bernet Kempers menemukan sumber mata air jernih yang mengalir dari bawah sebuah pohon. Mata air tersebut sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membersihkan benda pusaka seperti keris.
Kata “Mengening” sendiri berasal dari kejernihan air tersebut, yang berarti bening. Tak jauh dari pura ini juga ditemukan sebuah candi yang tersusun dari batu berbentuk balok.
Air dari sumber mata air tersebut kemudian dialirkan melalui sepuluh pancuran yang bermuara ke kolam pemandian, sungai, serta area persawahan sebagai sistem irigasi. Kolam ini digunakan umat Hindu sebagai tempat melukat.
Bagi yang hendak melukat, disarankan membawa dua kamen atau kain sebagai penutup tubuh. Hal ini karena setelah melukat, tidak diperbolehkan mengenakan pakaian yang masih dalam keadaan basah. Bagi yang tidak membawa kamen, tersedia persewaan dengan tarif Rp10.000 per kain.
Itulah sekilas sejarah dan informasi penting mengenai Pura Mengening di Gianyar, mulai dari asal-usul namanya, lokasi, harga tiket masuk, hingga aturan bagi pengunjung yang ingin melakukan ritual melukat.













